Pages

BARANG SIAPA BERJALAN DENGAN BENAR, TUHAN AKAN MENJADIKAN HIDUPNYA MENJADI BERKAT BAGI ORANG LAIN.

Translate

Sabtu, 01 Desember 2012

5 Cara untuk tahu kehendak Allah


Bagian pertamaDoa selalu menjadi hal yang pertama dilakukan

Yakobus 1:5-7

·        1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
·        1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
·        1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
·

Ketika anda berdoa, berdoalah bagi Kehendak Allah yang dinyatakan di dalam kehidupan anda.  Yesus berkata agar berdoa, “kehendakMulah yang jadi.”  Jika engkau berdoa karena keinginan pribadi, engkau sudah melakukan hal yang salah.  Tetapi ketika anda berdoa agar bisa menerima kehendak Allah, maka anda sudah melakukan hal yang benar.  Itulah titik puncak doa yang sebenarnya.  Allah akan melihat bahwa anda sudah menyerahkan sepenuhnya keinginan anda kepada KehendakNya dan DIA akan mulai  menyatakan rencanaNya kepada anda.  Memang mungkin tidak kelihatan seperti itu, tetapi Allah ingin anda tahu KehendakNya itu lebih dari yang anda pikirkan dan rencanakan di dalam hidupmu.  Anda harus belajar untuk percaya bahwa Allah mempunyai kepentingan yang terbaik di dalam hati walaupun akan terjadi hal yang buruk dalam hidup anda.

Apabila anda berdoa, berdoalah dalam Roh.  Paulus berkata bahwa Roh akan berdoa untuk anda dengan segala hal yang tidak bisa ucapkan lagi.  Allah tahu apa yang anda butuhkan lebih daripada yang anda pikirkan.


Rom 8:26-27
·        8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
·        8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus

Roh Kudus akan bertindak sebagai pengantara untuk kepentingan kita.Tetapi Allah sesungguhnya akan turut dalam doa melalui kuasa doa perantaraan. Ketika saudara-saudari kita berdoa bersama dalam satu kelompok untuk mendoakan Kehendak Allah terjadi dalam hidupmu sendiri, maka hal itu justru akan meningkatkan kualitas kuasa doa itu.
Kol 14:12

·        4:12 Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah
Kolose 1:9

·        1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

·         Ketika Paulus menyelidiki Jemaat di Kolose, dia melihat iman mereka, dia menemukan kasih dan pengharapan mereka, namun dia mencatat bahwa mereka kekurangan pengetahuan apa dan bagaimana agar hidup dalam Kristus. Mereka berbeda dari Jemaat di Korintus yang memiliki banyak talenta dan diperkaya oleh pengetahuan.  Sehingga Paulus memulai doa ini bagi mereka karena dia tahu bahwa kelalaian pada Kehendak Allah adalah satu sumber kesalahan yang pasti dan menyakitkan hati. Jika saja pikiran anda tidak penuh dengan Kehendak Allah, maka itu akan menjadi satu kepenuhan akan kehendak anda sendiri bukan kehendakNya, hal itu berarti ada banyak tempat kosong dalam pikiran anda untuk mengundang Setan datang dan mengisinya. Jemaat Kolose menghadapi banyak pencobaan tanpa pengetahuan akan kehendak Allah dalam pikiran mereka, apapun itu yang dipikirkan , tetap menjadi sumber penyerangan musuh itu dan Paulus mengerti bahwa dia harus melakukan sesuatu dalam hal ini.  Dia tidak bisa tinggal bersama mereka selamanya, sehingga dia harus melakukan apa yang perlu bagi mereka di Kolose.  Dia berdoa, dan dia mengundang yang lainnya untuk berdoa juga bersama bagi kepentingan Jemaat di Kolose.  Allah hadir melalui doa perantaraan ini.  Ketika anda mendapatkan bahwa diri anda berada disekitar musuh itu, janganlah ragu meminta mereka yang mencintai anda untuk mendoakan bagi Kehendak Allah di dalam hidup anda.  Allah akan menyatakannya kepada anda.

Adalah satu hal penting untuk memiliki pengetahuan akan kehendak Allah dan orang lainnya agar diisi dengan pengetahuan yang sama.  Alkitab memberikan pada kita pengetahuan akan Kehendak Allah dalam satu bentuk kerjasama.  Kita tahu apa Kehendak Allah bagi setiap manusia. Alkitab juga mengatakan bahwa Allah sanggup melakukan lebih daripada yang kita pikirkan, oleh karena itu KehendakNya akan melibatkan lebih banyak hal daripada apa saja yang kita pikirkan.  Pikiran kita yang pasti tidak bisa menjalankan dengan sempurna dan benar segala Pengetahuan akan Kehendak Allah , hanya Allah yang tahu.
Allah dapat mengisi pikiran kita dengan pengetahuan yang cukup atas KehendakNya yang dapat dilakukan dalam hidup kita.  Melalui doa perantaraan ini, Allah dapat mengisi pikiran kita dengan tugas dan kewajiban khusus dimana kita akan sanggup melaksanakannya.  Carilah orang-orang yang tepat dan punya perhatian besar di dalam hidup anda agar bisa menjadi Pendoa dalam doa perantaraan. Bergabung jugalah dengan orang-orang lain dalam menyampaikan doa perantaraan untuk orang lain lagi,sehingga anda akan lebih banyak bisa menerima Kehendak Allah di dalam kehidupan ini.


Bagian kedua: Anda tidak akan senang dan merasa kekurangan melakukan hal-hal.

Panggilan Allah adalah satu hal yang berharga dan serius.  Beberapa orang yang tidak yakin pada panggilanNYA akhirnya akan menyadari karena beban ini ditempatkan kepada mereka.  Sebagaimana Yunus di dalam Perjanjian Lama yang berusaha lari dari panggilan Allah, kita juga seharusnya tidak menghindar dari hal yang sama.  Yunus akhirnya mendapatkan dirinya diluar dari harapan pribadi dan sangat menderita dalam hidupnya karena melalaikan panggilan Allah.  Sampai anda mulai untuk merespons panggilan Allah itu, maka kehidupan anda akan terasa hampa.  Sekali anda dipanggil, selamanya tetap seperti itu, panggilan anda itu tetap tanpa pertobatan.  Allah akan membawa kehidupan anda dan DIA akan menggantikan panggilan itu dari hidupmu.
Roma 11:29
11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Petrus menemukan semua hal itu.  Panggilan atas hidupnya sangatlah jelas.  Yesus berbicara langsung kepadanya.  Tidak ada kebingungan dengan panggilan itu.
Matt 16:18-19

16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Adalah hal yang sulit apabila menjalani panggilan Allah ketika hal itu kelihatannya seperti neraka yang melawan kita.  Petrus secara total berkomitment kepada Yesus dan menerima panggilan untuk Tuhannya.  Dia sebenarnya tidak punya petunjuk apapun bagaimana akhirnya dia mau menerima panggilan itu segera.  Yesus bahkan berusaha menerangkannya…
Luk 22:31-34

22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
22:33 Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
22:34 Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Petrus begitu yakin Kehendak Allah di dalam kehidupannya sehingga dia katakan pada Yesus bahwa dia mau mati bagi NYA.  Sedikit saja dia tahu bahwa akhirnya dia diuji imannya itu atas kalimat yang telah diucapkannya selama beberapa jam yang lalu.  Pada awalnya di taman itu, ketika prajurit-prajurit datang untuk membawa Yesus, Petrus mulai bertindak secara berbeda.  Hal ini tidak direncanakan terjadi, dan ini bukanlah apa yang Petrus sudah tegaskan sebelumnya.  Inilah permulaan waktu yang membingungkan bagi Petrus. Alkitab menyatakan bahwa dia mulai mengikuti mereka dari jauh.  Petrus bukanlah satu orang yang melakukan hal itu, tapi dialah satu-satunya yang selalu ada di titik kejadian .  Ketika hari berganti hari, maka hal-hal buruk menjadi lebih buruk lagi.  Dalam jarak kurang lebih 2 jam, Petrus menolak Tuhannya tiga kali.  Inilah hal yang mengerikan bagi semua murid Yesus, tapi Petrus bereaksi secara berbeda daripada beberapa murid lainnya.
Setelah Penyaliban, Petrus menjadi lebih bingung daripada sebelumnya.  Yesus telah mati, Petrus telah menolakNya tiga kali dan dia sudah membayangkan bahwa dia sementara mengikuti Yesus itu. Tampaknya hal itu seperti neraka yang melawan dirinya.  Petrus mulai berlari dari Allah.  Dia bahkan mengumpulkan beberapa murid dan pergi kembali pada kehidupan mereka yang lalu sebagai nelayan.  Petrus berusaha mendapatkan ketenangan dan kedamaian di dalam hidupnya,  jadi dia kembali kepada apa yang dia ketahui.  Kita bisa lihat dalam kisah ini dalam Yohanes pasal 21, ayat tujuh menyatakan bahwa Petrus ditelanjangi di atas perahu.  Kenyataan ini menyatakan pada kita keadaan mentalnya.  Ternyata segala sesuatu tidak berjalan baik.  Petrus tidak sedang berpikir secara rasional.  Petrus keadaannya sangat disayangkan, dia bukanlah dirinya sendiri, di dalam kenyataannya mereka memancing sepanjang malam dan tidak menangkap ikan seekorpun.  Kembali kepada hidupnya yang lama bukanlah sebuah jawaban, Petrus dipanggil Allah, dan dia akan merasa kekurangan dengan melakukan segala hal dunia lagi.
Mereka yang berhenti dari panggilan Allah akan  menghidupkan satu kehidupan tanpa kesenangan dan tanpa kesuksesan sejati.  Masalah Petrus mulai di dalam pikirannya sendiri, dia bicara diluar dari panggilan Allah.  Sayangnya, Yesus menemukan dia, dan mengajar Petrus untuk percaya kepada NYA sebagaimana dia tidak pernah lakukan sebelumnya.  Yesus bertemu Petrus di tepi pantai Galilea dan berjalan dibelakangnya kembali karena penolakannya, dan Petrus kembali mengikuti Kristus. Beberapa minggu kemudian Petrus mengkhotbahkan pekabaran pertama pada hari Pentakosta.
Apakah Petrus kembali melanjutkan lari dari Allah?  Kalau dia sempat melakukannya maka penyesalan dan kekosongan dalam hidupnya akan terjadi.  Dia harus belajar untuk mempercayai Allah dan panggilanNYA dalam hidup kita apapun keadaan kita.

Yesus tidak akan menunjukkan diriNYA di pantai-pantai kehidupan kita, tetapi kita memiliki sesuatu yang jauh lebih baik daripada hal itu saja.
2 Petrus 1:16-20

1:16 Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,
Petrus sedang menyatakan, “kita adalah saksi mata Kristus itu, kita sudah melihatNya pada saat di bukit, kita sudah melihatNya pada saat membangkitkan orang mati, kita berada bersamaNya di Galilea, tetapi kita memiliki sesuatu yang lebih baik daripada sekedar yang dinyatakan tadi, kita memiliki satu Firman Nubuatan yang pasti.”
Adalah sangat menarik bagi kita bahwa Petrus adalah seorang yang menuliskan hal ini karena Petrus tidak kembali kepada Yesus sampai di melihat NYA secara pribadi di tepi pantai Galilea.  Petrus lebih baik daripada siapapun, mengerti bagaimana untuk mengetahui kehendak Allah sementara diserang oleh musuh.  Alkitab adalah Firman Nubuatan yang pasti dan lebih baik daripada apa yang Petrus sudah alami karena kita dapat membacanya setiap hari dalam hidup kita dan kita dapat diyakinkan tentang apa yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan.


Bagian Tiga: Allah mungkin memperbarui pemikiran kita.  Allah mungkin meminta kita untuk mengevaluasi kembali prioritas dan motivasi di dalam hidup kita.

Ada satu waktu di dalam kehidupan kita ketika kita sedang bergumul dengan kemauan/kehendak Allah bagi kehidupan kita.  Kita tahu bahwa kita sudah dipanggil, tetapi kita bingung dan frustasi dengan panggilan itu.  Apa yang kita tidak tahu pada saat itu adalah bahwa kita harus belajar tentang Kehendak Allah.  Daud berkata…
Mazmur 143:10

143:10 Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!
…adalah Kehendak Allah mengajukan beberapa ajaran.  Ada beberapa hal yang harus diajarkan kepada kita.  Ada transformasi yang harus menggantikan pemikiran kita…Paulus berkata didalam…
Roma 12:1-2
 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kita sesungguhnya bisa berhubungan dengan Alkitab.  Kita tidak bisa tahu Kehendak Allah jika kita tidak pertama kali Menerima rencanaNya dan Kehendak NYA.  Kita melakukan bahwa dengan mengdirkan dirisendiri dan hidup kita sebagai satu kurban bagi NYA, siap dan mau melakukan apapun yang Allah minta kepada kita.  Tidak semua orang mau lakukan hal ini.

Beberapa orang ingin Allah meletakkan tulisan tangan di atas dinding hitam dan putih, kemudian mereka akan berkata ya atau tidak tergantung atas apakah mereka setuju atau tidak dengan NYA.  Tidak seperti itu cara kerjanya.  Allah sesungguhnya melakukan lebih baik daripada hal itu, Dia menaruh tulisan tanganNYA di dalam sebuah buku yang disebut Alkitab. Ketika anda menghadirkan diri sendiri kepada Allah sebagai satu korban yang hidup dan siap melakukan pelayananNYA apapun itu, lalu Allah melihat itu dan merespon kepada hal tersebut.  Ada suatu pembaruan pikiran yang menggantikan tempat itu.  Hal-hal dalam dunia ini tidak lagi penting bagi anda.  Anda sedang mengutamakan perhatian pada kesenangan Tuhan dan melakukan kehendakNYA.  Lebih banyak anda berkorban di dalam hidup ini, maka anda semakin dekat kepadaNYA.  Dengan demikian anda akan mengetahui dan mengerti apa saja yang Allah ketakan kepadamu. Mudah saja untuk tahu apakah kita berada di dalam kehendak Allah ketika Dia memberkati semua usaha kita.
Tetapi ketika musuh sudah mengelilingi anda pada setiap sudut, kelihatannya begitu sulit melihat kehendakNYA karena anda sudah buta oleh pekerjaan musuh itu.  Daud mengetahui hal ini lebih baik daripada siapapun, dia punya banyak musuh.
Tidak seperti Ayub dan berkata bahwa Allah sudah memberikan kelimpahan, kasusnya bukanlah seperti itu.  Jika anda merasa seperti musuh sedang memperoleh keuntungan, bacalah Mazmur pasal 27, ini adalah pernyataan luar biasa tentang bagaimana Allah mengangkat Daud atas musuh-musuhnya di pertengahan pertempuran.  Satu ayat dari buku Mazmur ini berkata…
Mazmur 27:11

27:11 Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
Allah akan menuntun kita turun ke jalan yang tentunya jelas jika kita meminta kepadaNYA.  Inilah satu proses pembelajaran, meminta Allah mengajar kita segala KehendakNya,  jika kita benar-benar  ingin mengetahuinya, DIA akan menyatakannya kepada mu.


Bagian keempat: Dengarlah bisikan Allah sekecil apapun.

Elia adalah satu dari nabi yang paling memiliki kuasa Allah.  Tidak seorangpun ragu akan panggilannya, doa-doanya membawa hasil.  Ketika Elia berdoa, api turun dari langit.  Ketika Elia berdoa, hujan turun dari langit.  Melalui doa-doanya, Elia membuat dan mempersembahkan permohonan di medzbah seluruh negeri tertentu.  Dia adalah satu dari dua orang yang tercatat dalam Alkitab yang tidak mengalami kematian. Tidak diragukan lagi bahwa Elia berada di dalam kesempurnaan atas Kehendak Allah.
Dikatakan bahwa buku 1Raja-Raja  menyatakan satu waktu di dalam kehidupan Elia ketika segalanya kelihatan seperti Neraka yang sedang melawannya.  Israel sudah menggoncang jalan-jalan Allah, medzbah sudah dihancurkan, nabi-nabi Allah sudah disembelih.  Elia menemukan dirinya sendiri sepi dan mulai ragu-ragu apakah Allah masih bersama dia.
Dia putuskan untuk lari dari kehidupannya itu, dan kenyataannya hal itu membuat dia lebih buruk lagi, dia minta kepada Tuhan agar mengambil nyawanya.
1 Raja-Raja 19:1-4
19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Ratu jahat Isebel membuat perangkap bagi hidup Elia untuk beberapa waktu lamanya.  Sekarang hal itu sedang memanas.  Isebel baru saja mendapat berita dari utusan yang mengatakan bahwa dia akan mati besok.  Inilah orang yang sementara dikejar dan diburu, Si Ratu ini sedang dikejar oleh orang-orang yang akan menangkapnya dimana-mana hidup atau mati.  Elia bisa merasakan panasnya suasana, dia tidak bisa mengatasinya lagi.
 Sulit bagi kita untuk menggambarkan bagaimana seorang nabi hebat dan punya kuasa besar akhirnya lari ketakutan karena musuh mengancam jiwanya.  Kadngkala pengalaman yang sama juga kita rasakan.  Namun ditengah pelarian itu, Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan.  Seharusnya hal itu cukup bagi Elia mengetahui bahwa Allah masih bersamanya. Daging yang dibawa malaikat itu dapat mempertahankan hidupnya selama empat puluh hari.  Itu artinya Allah masih bersamanya.  Pada akhirnya Elia menemukan sebuah gua dan bersembunyi disana.  Dan firman Tuhan datang kepadanya disana, “
Sedang apa kau disini, Elia?”  Allah tidak sedang bertanya tentang lokasi secara fisik, Allah sedang bertanya kondisi rohaninya.  Allah ingin tahu mengapa Elia sudah menyerah dan berhenti begitu saja.  Marilah kita dengar jawaban Elia…
1 Raja-Raja 19:10-12

19:10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Allah merespon dengan meminta Elia keluar dan berdiri di atas gunung.  Allah ingin mengajarkan Elia satu pelajaran tentang kuasa yang kita semua perlu mengerti.
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.

Dalam tiap-tiap gambaran spektakuler ini, kita yakin bahwa Elia merasa Allah akan menyatakan diriNYA kepadanya, tetapi Allah bukanlah seperti gambaran mereka.  Akhirnya setelah api datang masih dengan suara kecil, “sedang apa kau, Elia?”  Elia menjawab seperti jawabannya semula .
Lalu inilah jawaban Allah…
1 Raja-Raja 19:15-16

19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
Jawaban Allah sederhana, “Pergilah, kembalilah ke jalanmu!”  Suara Allah yang kecil adalah yang diperlukan untuk menegaskan kepada Elia bahwa dia masih dipanggil Allah dan masih punya pekerjaan untuk dilaksanakan.
Jika kita menemukan dirisendiri dikelilingi oleh musuh, dan kita merasa seperti dibuang dari menara yang tinggi, janganlah menunggu malaikan Tuhan, dan janganlah menunggu hal-hal yang hebat datang dari sorga.  Allah telah memberikan pada kita Firman dan RohNya.  Berakarlah di dalam Firman dan tinggallah sesuai dengan Roh Kudus sehingga kita dapat mendengar suara Allah yang berbisik itu.  RencanaNya  akan menjadi sempurna dan jelas kepada kita.  Ketika kita tinggal di dalam kehendakNya, apapun yang kita paling takutkan tidak akan pernah datang. His plan will become perfectly clear to you.  Allah telah mengalahkan musuh itu.  Isebel tidak pernah berhasil dalam mengambil nyawa Elia,  Allah yang mengambil hidupnya tetapi Elia dipeliharaNya. Allah akan menjaga hidup kita dengan baik juga.


Bagian kelima: Kita tahu bahwa kita dipanggil melalui Roh Kudus di dalam hati dan pikiran kita.

Kadang-kadang kita seharusnya tahu diseberang satu bayangan dari keraguan apa yang Allah inginkan.  Allah menaruh di dalam hati dan pikiran kita!  Kita tidak tahu bagaimana menggambarkannya daripada mengatakan kita tahu ini benar di dalam hati, Roh Kudus menegaskannya.
Paulus pada satu waktu tahu bahwa dia harus ke Jerusalem…
Kisah Para Rasul  20:22-23

20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
20:23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

Paulus tidak tahu mengapa dia pergi, dia merasa dorongan untuk melakukannya.  Tidak hanya pergi, tapi dia tahu bahwa dia akan menghadapi beberapa saat yang sukar ketika berada disana.   Dia tahu bahwa akan dipenjarakan, tapi dia tetap pergi.  Berapa banyak dari kita melakukan hal yang sama?  Di dalam situasi seperti itu, Paulus bertemu beberapa murid yang melarang dia ke Jerusalem
Kisah para Rasul  21:4,5




21:4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
21:5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.
Mereka berada di dalam Roh kemudian mereka menasehatinya, tapi Paulus tetap menjalankan misinya ke Jerusalem.  Dia tahu keputusannya benar.
Kisah 21:10-12


21:10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
21:11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain."
21:12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
Setiap tempat Paulus selalu diingatkan agar tidak menjalankan rencananya tersebut.  Tapi sekali lagi dia tetap tahu bahwa yang dilakukannya adalah benar.
Kisah 21:13-14

21:13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
21:14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"
Akhirnya ketika mereka melihat bagaimana Iman Paulus, mereka mendapatkan bahwa itulah kehendak Allah di dalam diri Paulus.  Dan mereka juga mengatakan itu kehendak Tuhan.  Paulus tahu karena itu adalah benar, dia punya perasaan di dalam hatinya.  Hal itu datang dari kepekaan nya akan Roh Kudus .
Yakinlah bahwa kita tetap di dalam kepekaan kepada bisikan Roh Kudus.  Roh Kudus akan menempatkan perasaah di dalam hati kita dan kita akan tahu bayangan yang ada diseberang sana dan apa yang akan kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for your attention.