Pages

BARANG SIAPA BERJALAN DENGAN BENAR, TUHAN AKAN MENJADIKAN HIDUPNYA MENJADI BERKAT BAGI ORANG LAIN.

Translate

Kamis, 06 Desember 2012

Apakah Allah tidak menyukai kemakmuran/kekayaan?



Pekabaran tentang kemakmuran dalam keuangan adalah satu topic hangat saat ini dalam dunia agama dan sudah banyak dipaparkan oleh banyak pengkhotbah.  Beberapa ayat Alkitab memperingatkan tentang perangkap kekayaan yang negative.  Ayat yang lain mengatakan bahwa Allah memberikan “kemampuan untuk memperoleh kekayaan” (Ulangan 8:18).  Pada permukaannya kedengaran seperti bertentangan satu sama lain.  Tetapi secara keseluruhan, semuanya saling melengkapi satu sama lain.  Ketika menjadi kaya, atau apapun namanya;  jika kita tidak mengerti maksud sesuatu , sebagai manusia, kita cenderung untuk menjadikannya negative.  Dan di dalam ekonomi KeAllahan, tidak ada bedanya untung karena kekayaan atau mencari kekayaan.


Yang dimaksud kekayaan adalah bukanlah sesungguhnya yang dimiliki seseorang dalam konteks ini, tetapi  dalam konteks bagaimana cara mengelola kekayaan yang dimiliki.  Kenyataannya adalah kita harus menilai awalnya dari apa yang kita miliki lebih dulu, kemudian keputusan apa yang kita jalankan dalam melaksanakan hidup ini dalam mengelola kekayaan itu.  Disinilah yang akan menilai baik dan buruknya kekayaan itu bagi diri kita.  Apakah kekayaan yang kita kelola akan mendatangkan keselamatan dan kemuliaan bagi Tuhan atau kesombongan dan berhala bagi kita.

Dari perspektif alkitab, maksud kekayaan bukanlah kestabilan keuangan, mobil, rumah, dll:  atau segala hal yang membuat kita mendapatkan kekayaan itu.  Memang Allah senang melihat kita bisa menikmati keuntungan karena kekayaan yang kita miliki.

Dalam tulisan bahasa Inggris sangat jelas dikatakan  "Let the LORD be magnified, who has pleasure in the prosperity of His servant "Psalms 35.27

Kemudian dalam Ulangan 8:18 berkata : 
·         8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
·

Tetapi dalam ekonomi Allah, dalam menikmati keuntungan kekayaan haruslah untuk memuliakan Tuhan di bumi ini.  Sesuai yang dimaksudkan secara pribadi bagi kita.  Allah akan mengarahkan kepada kita apa yang seharusnya dilakukan bagi Nya melalui kekayaan itu.  Dan hasil penggunaan kekayaan itu dapat dilihat melalui buah Roh dan jiwa-jiwa yang memuliakan Tuhan atau bahkan menobatkan banyak orang.

Konflik muncul ketika kita kebingungan dalam mengelola uang dan maksudnya; atau menjadikan uang prioritas dalam hidup ini.  Dan banyak kali uang menjadikan kita rakus dan serakah, keluar dari maksud yang diberikan Tuhan .  Mungkin banyak dari kita tidak tahu maksud uang dalam perspektif Alkitab.  Anda bekerja, membayar tagihan, membeli barang-barang penting, menabung dan memberikan kepada gereja untuk maksud mulia:  yang mana sebenarnya yang berharga?

Allah itu progresif.  Dia suka melihat kita memberikannya kepada orang lain and menumbuhkannya bagi diri kita sendiri.  Bagaimanapun, jika maksud kita memperoleh kekayaan adalah untuk membeli baju, mobil dll;  maka kita akan secara tetap merasa tertekan.  Mengapa demikian?  Karena uang akan memberikan keuntungan secara pasti dengan maksud yang semu, dan inilah yang dinamakan materialism.  Uang selalu dikonsumsikan;  dan hal ini tidak akan pernah menumbuhkan kepada sesuatu yang pasti.  Sekalipun kelihatan anda memberikan kepada orang miskin dan membeli Alkitab.  Itulah kasus yang kita semua hadapi.
Alkitab mengatakan bahwa Allah member kita kemampuan untuk memperoleh kekayaan.  Dia peduli pada kita untuk memberikanNya 10% bagi pekerjaanNya; dan Dia juga menjaga yang sisa 90%, tetapi di dalam cara bagaimana kita mengelolanya bagi kehidupan dan tanggung jawab.

Ada waktu dimana kita boleh menggunakan keuangan kita secara berlebihan dengan alasan tertentu.  Tetapi kita harus berusaha untuk tidak memastikan hidup ini, tetapi apa yang dimaksudkan adalah satu musiman—bahkan jika musiman itu lebih lama daripada yang diharapkan.  Allah memelihara hubungan anda, termasuk hubungan dengan uang dalam hidup anda bukan hanya sumbangan. 
Jadilah seimbang dalam mengelola keuangan, bijaksana dan dengan baik menjalankannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for your attention.