Bagian
pertama :
Doa selalu menjadi hal yang pertama dilakukan
Yakobus 1:5-7
·
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang
kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --,
maka hal itu akan diberikan kepadanya.
·
1:6 Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali
jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
·
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira,
bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
Ketika anda berdoa, berdoalah bagi
Kehendak Allah yang dinyatakan di dalam kehidupan anda. Yesus berkata agar berdoa, “kehendakMulah
yang jadi.” Jika engkau berdoa karena
keinginan pribadi, engkau sudah melakukan hal yang salah. Tetapi ketika anda berdoa agar bisa menerima
kehendak Allah, maka anda sudah melakukan hal yang benar. Itulah titik puncak doa yang sebenarnya. Allah akan melihat bahwa anda sudah
menyerahkan sepenuhnya keinginan anda kepada KehendakNya dan DIA akan mulai menyatakan rencanaNya kepada anda. Memang mungkin tidak kelihatan seperti itu,
tetapi Allah ingin anda tahu KehendakNya itu lebih dari yang anda pikirkan dan
rencanakan di dalam hidupmu. Anda harus
belajar untuk percaya bahwa Allah mempunyai kepentingan yang terbaik di dalam
hati walaupun akan terjadi hal yang buruk dalam hidup anda.
Apabila anda berdoa, berdoalah dalam
Roh. Paulus berkata bahwa Roh akan
berdoa untuk anda dengan segala hal yang tidak bisa ucapkan lagi. Allah tahu apa yang anda butuhkan lebih
daripada yang anda pikirkan.
Rom 8:26-27
·
8:26 Demikian juga
Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
·
8:27 Dan Allah yang
menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai
dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus
Roh
Kudus akan bertindak sebagai pengantara untuk kepentingan kita.Tetapi Allah
sesungguhnya akan turut dalam doa melalui kuasa doa perantaraan. Ketika
saudara-saudari kita berdoa bersama dalam satu kelompok untuk mendoakan
Kehendak Allah terjadi dalam hidupmu sendiri, maka hal itu justru akan
meningkatkan kualitas kuasa doa itu.
Kol
14:12
·
4:12 Salam dari Epafras kepada kamu; ia
seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya
untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang
berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah
Kolose
1:9
·
1:9 Sebab itu sejak waktu kami
mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya
kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui
kehendak Tuhan dengan sempurna,
·
Ketika
Paulus menyelidiki Jemaat di Kolose, dia melihat iman mereka, dia menemukan
kasih dan pengharapan mereka, namun dia mencatat bahwa mereka kekurangan
pengetahuan apa dan bagaimana agar hidup dalam Kristus. Mereka berbeda dari
Jemaat di Korintus yang memiliki banyak talenta dan diperkaya oleh
pengetahuan. Sehingga Paulus memulai doa
ini bagi mereka karena dia tahu bahwa kelalaian pada Kehendak Allah adalah satu
sumber kesalahan yang pasti dan menyakitkan hati. Jika saja pikiran anda tidak
penuh dengan Kehendak Allah, maka itu akan menjadi satu kepenuhan akan kehendak
anda sendiri bukan kehendakNya, hal itu berarti ada banyak tempat kosong dalam
pikiran anda untuk mengundang Setan datang dan mengisinya. Jemaat Kolose
menghadapi banyak pencobaan tanpa pengetahuan akan kehendak Allah dalam pikiran
mereka, apapun itu yang dipikirkan , tetap menjadi sumber penyerangan musuh itu
dan Paulus mengerti bahwa dia harus melakukan sesuatu dalam hal ini. Dia tidak bisa tinggal bersama mereka
selamanya, sehingga dia harus melakukan apa yang perlu bagi mereka di
Kolose. Dia berdoa, dan dia mengundang
yang lainnya untuk berdoa juga bersama bagi kepentingan Jemaat di Kolose. Allah hadir melalui doa perantaraan ini. Ketika anda mendapatkan bahwa diri anda
berada disekitar musuh itu, janganlah ragu meminta mereka yang mencintai anda
untuk mendoakan bagi Kehendak Allah di dalam hidup anda. Allah akan menyatakannya kepada anda.
Adalah satu hal penting untuk memiliki
pengetahuan akan kehendak Allah dan orang lainnya agar diisi dengan pengetahuan
yang sama. Alkitab memberikan pada kita
pengetahuan akan Kehendak Allah dalam satu bentuk kerjasama. Kita tahu apa Kehendak Allah bagi setiap
manusia. Alkitab juga mengatakan bahwa Allah sanggup melakukan lebih daripada
yang kita pikirkan, oleh karena itu KehendakNya akan melibatkan lebih banyak
hal daripada apa saja yang kita pikirkan.
Pikiran kita yang pasti tidak bisa menjalankan dengan sempurna dan benar
segala Pengetahuan akan Kehendak Allah , hanya Allah yang tahu.
Allah
dapat mengisi pikiran kita dengan pengetahuan yang cukup atas KehendakNya yang
dapat dilakukan dalam hidup kita. Melalui
doa perantaraan ini, Allah dapat mengisi pikiran kita dengan tugas dan
kewajiban khusus dimana kita akan sanggup melaksanakannya. Carilah orang-orang yang tepat dan punya
perhatian besar di dalam hidup anda agar bisa menjadi Pendoa dalam doa
perantaraan. Bergabung jugalah dengan orang-orang lain dalam menyampaikan doa
perantaraan untuk orang lain lagi,sehingga anda akan lebih banyak bisa menerima
Kehendak Allah di dalam kehidupan ini.
Bagian
kedua: Anda tidak akan senang dan merasa kekurangan melakukan hal-hal.
Panggilan Allah adalah satu hal yang
berharga dan serius. Beberapa orang yang
tidak yakin pada panggilanNYA akhirnya akan menyadari karena beban ini
ditempatkan kepada mereka. Sebagaimana
Yunus di dalam Perjanjian Lama yang berusaha lari dari panggilan Allah, kita
juga seharusnya tidak menghindar dari hal yang sama. Yunus akhirnya mendapatkan dirinya diluar dari
harapan pribadi dan sangat menderita dalam hidupnya karena melalaikan panggilan
Allah. Sampai anda mulai untuk merespons
panggilan Allah itu, maka kehidupan anda akan terasa hampa. Sekali anda dipanggil, selamanya tetap
seperti itu, panggilan anda itu tetap tanpa pertobatan. Allah akan membawa kehidupan anda dan DIA
akan menggantikan panggilan itu dari hidupmu.
Roma 11:29
11:29 Sebab Allah tidak
menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Petrus menemukan semua hal itu. Panggilan atas hidupnya sangatlah jelas. Yesus berbicara langsung kepadanya. Tidak ada kebingungan dengan panggilan itu.
Matt 16:18-19
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku
dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci
Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa
yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Adalah hal yang sulit apabila menjalani
panggilan Allah ketika hal itu kelihatannya seperti neraka yang melawan
kita. Petrus secara total berkomitment
kepada Yesus dan menerima panggilan untuk Tuhannya. Dia sebenarnya tidak punya petunjuk apapun
bagaimana akhirnya dia mau menerima panggilan itu segera. Yesus bahkan berusaha menerangkannya…
Luk 22:31-34
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah
menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk
engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf,
kuatkanlah saudara-saudaramu."
22:33 Jawab Petrus: "Tuhan, aku
bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
22:34 Tetapi Yesus berkata: "Aku
berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau
tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Petrus begitu yakin Kehendak Allah di
dalam kehidupannya sehingga dia katakan pada Yesus bahwa dia mau mati bagi NYA.
Sedikit saja dia tahu bahwa akhirnya dia
diuji imannya itu atas kalimat yang telah diucapkannya selama beberapa jam yang
lalu. Pada awalnya di taman itu, ketika
prajurit-prajurit datang untuk membawa Yesus, Petrus mulai bertindak secara
berbeda. Hal ini tidak direncanakan
terjadi, dan ini bukanlah apa yang Petrus sudah tegaskan sebelumnya. Inilah permulaan waktu yang membingungkan
bagi Petrus. Alkitab menyatakan bahwa dia mulai mengikuti mereka dari jauh. Petrus bukanlah satu orang yang melakukan hal
itu, tapi dialah satu-satunya yang selalu ada di titik kejadian . Ketika hari berganti hari, maka hal-hal buruk
menjadi lebih buruk lagi. Dalam jarak
kurang lebih 2 jam, Petrus menolak Tuhannya tiga kali. Inilah hal yang mengerikan bagi semua murid
Yesus, tapi Petrus bereaksi secara berbeda daripada beberapa murid lainnya.
Setelah Penyaliban, Petrus menjadi lebih
bingung daripada sebelumnya. Yesus telah
mati, Petrus telah menolakNya tiga kali dan dia sudah membayangkan bahwa dia
sementara mengikuti Yesus itu. Tampaknya hal itu seperti neraka yang melawan
dirinya. Petrus mulai berlari dari
Allah. Dia bahkan mengumpulkan beberapa
murid dan pergi kembali pada kehidupan mereka yang lalu sebagai nelayan. Petrus berusaha mendapatkan ketenangan dan
kedamaian di dalam hidupnya, jadi dia
kembali kepada apa yang dia ketahui.
Kita bisa lihat dalam kisah ini dalam Yohanes pasal 21, ayat tujuh
menyatakan bahwa Petrus ditelanjangi di atas perahu. Kenyataan ini menyatakan pada kita keadaan
mentalnya. Ternyata segala sesuatu tidak
berjalan baik. Petrus tidak sedang
berpikir secara rasional. Petrus
keadaannya sangat disayangkan, dia bukanlah dirinya sendiri, di dalam
kenyataannya mereka memancing sepanjang malam dan tidak menangkap ikan
seekorpun. Kembali kepada hidupnya yang
lama bukanlah sebuah jawaban, Petrus dipanggil Allah, dan dia akan merasa
kekurangan dengan melakukan segala hal dunia lagi.
Mereka yang berhenti dari panggilan Allah
akan menghidupkan satu kehidupan tanpa
kesenangan dan tanpa kesuksesan sejati.
Masalah Petrus mulai di dalam pikirannya sendiri, dia bicara diluar dari
panggilan Allah. Sayangnya, Yesus
menemukan dia, dan mengajar Petrus untuk percaya kepada NYA sebagaimana dia
tidak pernah lakukan sebelumnya. Yesus
bertemu Petrus di tepi pantai Galilea dan berjalan dibelakangnya kembali karena
penolakannya, dan Petrus kembali mengikuti Kristus. Beberapa minggu kemudian
Petrus mengkhotbahkan pekabaran pertama pada hari Pentakosta.
Apakah
Petrus kembali melanjutkan lari dari Allah?
Kalau dia sempat melakukannya maka penyesalan dan kekosongan dalam
hidupnya akan terjadi. Dia harus belajar
untuk mempercayai Allah dan panggilanNYA dalam hidup kita apapun keadaan kita.
Yesus tidak akan menunjukkan diriNYA di
pantai-pantai kehidupan kita, tetapi kita memiliki sesuatu yang jauh lebih baik
daripada hal itu saja.
2 Petrus 1:16-20
1:16 Sebab kami tidak mengikuti
dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu
kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah
saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan, bagaimana Ia
menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya
suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar datang dari
sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
1:19 Dengan demikian kami makin
diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya
kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di
tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di
dalam hatimu.
1:20 Yang terutama harus kamu ketahui,
ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut
kehendak sendiri,
Petrus sedang menyatakan, “kita adalah
saksi mata Kristus itu, kita sudah melihatNya pada saat di bukit, kita sudah
melihatNya pada saat membangkitkan orang mati, kita berada bersamaNya di
Galilea, tetapi kita memiliki sesuatu yang lebih baik daripada sekedar yang
dinyatakan tadi, kita memiliki satu Firman Nubuatan yang pasti.”
Adalah sangat menarik bagi kita bahwa
Petrus adalah seorang yang menuliskan hal ini karena Petrus tidak kembali
kepada Yesus sampai di melihat NYA secara pribadi di tepi pantai Galilea. Petrus lebih baik daripada siapapun, mengerti
bagaimana untuk mengetahui kehendak Allah sementara diserang oleh musuh. Alkitab adalah Firman Nubuatan yang pasti dan
lebih baik daripada apa yang Petrus sudah alami karena kita dapat membacanya
setiap hari dalam hidup kita dan kita dapat diyakinkan tentang apa yang Tuhan
inginkan untuk kita lakukan.
Bagian
Tiga: Allah mungkin memperbarui pemikiran kita.
Allah mungkin meminta kita untuk mengevaluasi kembali prioritas dan
motivasi di dalam hidup kita.
Ada satu waktu di dalam kehidupan kita
ketika kita sedang bergumul dengan kemauan/kehendak Allah bagi kehidupan
kita. Kita tahu bahwa kita sudah
dipanggil, tetapi kita bingung dan frustasi dengan panggilan itu. Apa yang kita tidak tahu pada saat itu adalah
bahwa kita harus belajar tentang Kehendak Allah. Daud berkata…
Mazmur 143:10
143:10 Ajarlah aku melakukan
kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku
di tanah yang rata!
…adalah Kehendak Allah mengajukan beberapa
ajaran. Ada beberapa hal yang harus
diajarkan kepada kita. Ada transformasi
yang harus menggantikan pemikiran kita…Paulus berkata didalam…
Roma 12:1-2
12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna.
Kita sesungguhnya bisa berhubungan dengan
Alkitab. Kita tidak bisa tahu Kehendak
Allah jika kita tidak pertama kali Menerima rencanaNya dan Kehendak NYA. Kita melakukan bahwa dengan mengdirkan
dirisendiri dan hidup kita sebagai satu kurban bagi NYA, siap dan mau melakukan
apapun yang Allah minta kepada kita.
Tidak semua orang mau lakukan hal ini.
Beberapa orang ingin Allah meletakkan
tulisan tangan di atas dinding hitam dan putih, kemudian mereka akan berkata ya
atau tidak tergantung atas apakah mereka setuju atau tidak dengan NYA. Tidak seperti itu cara kerjanya. Allah sesungguhnya melakukan lebih baik
daripada hal itu, Dia menaruh tulisan tanganNYA di dalam sebuah buku yang
disebut Alkitab. Ketika anda menghadirkan diri sendiri kepada Allah sebagai
satu korban yang hidup dan siap melakukan pelayananNYA apapun itu, lalu Allah
melihat itu dan merespon kepada hal tersebut. Ada suatu pembaruan pikiran yang menggantikan
tempat itu. Hal-hal dalam dunia ini
tidak lagi penting bagi anda. Anda
sedang mengutamakan perhatian pada kesenangan Tuhan dan melakukan kehendakNYA. Lebih banyak anda berkorban di dalam hidup
ini, maka anda semakin dekat kepadaNYA.
Dengan demikian anda akan mengetahui dan mengerti apa saja yang Allah
ketakan kepadamu. Mudah saja untuk tahu apakah kita berada di dalam kehendak
Allah ketika Dia memberkati semua usaha kita.
Tetapi ketika musuh sudah mengelilingi
anda pada setiap sudut, kelihatannya begitu sulit melihat kehendakNYA karena
anda sudah buta oleh pekerjaan musuh itu.
Daud mengetahui hal ini lebih baik daripada siapapun, dia punya banyak
musuh.
Tidak
seperti Ayub dan berkata bahwa Allah sudah memberikan kelimpahan, kasusnya
bukanlah seperti itu. Jika anda merasa
seperti musuh sedang memperoleh keuntungan, bacalah Mazmur pasal 27, ini adalah
pernyataan luar biasa tentang bagaimana Allah mengangkat Daud atas
musuh-musuhnya di pertengahan pertempuran.
Satu ayat dari buku Mazmur ini berkata…
Mazmur 27:11
27:11 Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya
TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
Allah akan menuntun kita turun ke jalan
yang tentunya jelas jika kita meminta kepadaNYA. Inilah satu proses pembelajaran, meminta
Allah mengajar kita segala KehendakNya,
jika kita benar-benar ingin
mengetahuinya, DIA akan menyatakannya kepada mu.
Bagian
keempat: Dengarlah bisikan Allah sekecil apapun.
Elia adalah satu dari nabi yang paling
memiliki kuasa Allah. Tidak seorangpun
ragu akan panggilannya, doa-doanya membawa hasil. Ketika Elia berdoa, api turun dari langit. Ketika Elia berdoa, hujan turun dari langit. Melalui doa-doanya, Elia membuat dan
mempersembahkan permohonan di medzbah seluruh negeri tertentu. Dia adalah satu dari dua orang yang tercatat
dalam Alkitab yang tidak mengalami kematian. Tidak diragukan lagi bahwa Elia
berada di dalam kesempurnaan atas Kehendak Allah.
Dikatakan bahwa buku 1Raja-Raja menyatakan satu waktu di dalam kehidupan Elia
ketika segalanya kelihatan seperti Neraka yang sedang melawannya. Israel sudah menggoncang jalan-jalan Allah,
medzbah sudah dihancurkan, nabi-nabi Allah sudah disembelih. Elia menemukan dirinya sendiri sepi dan mulai
ragu-ragu apakah Allah masih bersama dia.
Dia putuskan untuk lari dari kehidupannya
itu, dan kenyataannya hal itu membuat dia lebih buruk lagi, dia minta kepada
Tuhan agar mengambil nyawanya.
1 Raja-Raja 19:1-4
19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada
Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu
dengan pedang,
19:2 maka Izebel menyuruh seorang
suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum
aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku
tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."
19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan
pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk
wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang
gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN,
ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku."
Ratu jahat Isebel membuat perangkap bagi
hidup Elia untuk beberapa waktu lamanya.
Sekarang hal itu sedang memanas.
Isebel baru saja mendapat berita dari utusan yang mengatakan bahwa dia
akan mati besok. Inilah orang yang
sementara dikejar dan diburu, Si Ratu ini sedang dikejar oleh orang-orang yang
akan menangkapnya dimana-mana hidup atau mati.
Elia bisa merasakan panasnya suasana, dia tidak bisa mengatasinya lagi.
Sulit bagi kita untuk menggambarkan bagaimana
seorang nabi hebat dan punya kuasa besar akhirnya lari ketakutan karena musuh
mengancam jiwanya. Kadngkala pengalaman
yang sama juga kita rasakan. Namun
ditengah pelarian itu, Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan. Seharusnya hal itu cukup bagi Elia mengetahui
bahwa Allah masih bersamanya. Daging yang dibawa malaikat itu dapat
mempertahankan hidupnya selama empat puluh hari. Itu artinya Allah masih bersamanya. Pada akhirnya Elia menemukan sebuah gua dan
bersembunyi disana. Dan firman Tuhan datang
kepadanya disana, “
Sedang apa kau disini, Elia?” Allah tidak sedang bertanya tentang lokasi
secara fisik, Allah sedang bertanya kondisi rohaninya. Allah ingin tahu mengapa Elia sudah menyerah
dan berhenti begitu saja. Marilah kita
dengar jawaban Elia…
1 Raja-Raja 19:10-12
19:10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN,
Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan
mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang
dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Allah merespon
dengan meminta Elia keluar dan berdiri di atas gunung. Allah ingin mengajarkan Elia satu pelajaran
tentang kuasa yang kita semua perlu mengerti.
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan
berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar
dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului
TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah
gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api.
Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin
sepoi-sepoi basa.
Dalam tiap-tiap gambaran spektakuler ini,
kita yakin bahwa Elia merasa Allah akan menyatakan diriNYA kepadanya, tetapi
Allah bukanlah seperti gambaran mereka.
Akhirnya setelah api datang masih dengan suara kecil, “sedang apa kau,
Elia?” Elia menjawab seperti jawabannya
semula .
Lalu inilah jawaban Allah…
1 Raja-Raja 19:15-16
19:15 Firman TUHAN kepadanya:
"Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan
setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah
kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus
kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.
Jawaban Allah sederhana, “Pergilah, kembalilah ke jalanmu!” Suara Allah yang kecil adalah yang diperlukan
untuk menegaskan kepada Elia bahwa dia masih dipanggil Allah dan masih punya
pekerjaan untuk dilaksanakan.
Jika kita menemukan dirisendiri
dikelilingi oleh musuh, dan kita merasa seperti dibuang dari menara yang
tinggi, janganlah menunggu malaikan Tuhan, dan janganlah menunggu hal-hal yang
hebat datang dari sorga. Allah telah
memberikan pada kita Firman dan RohNya.
Berakarlah di dalam Firman dan tinggallah sesuai dengan Roh Kudus
sehingga kita dapat mendengar suara Allah yang berbisik itu. RencanaNya akan menjadi sempurna dan jelas kepada
kita. Ketika kita tinggal di dalam
kehendakNya, apapun yang kita paling takutkan tidak akan pernah datang. His
plan will become perfectly clear to you. Allah telah mengalahkan musuh itu. Isebel tidak pernah berhasil dalam mengambil
nyawa Elia, Allah yang mengambil
hidupnya tetapi Elia dipeliharaNya. Allah akan menjaga hidup kita dengan baik
juga.
Bagian
kelima: Kita tahu bahwa kita dipanggil melalui Roh Kudus di dalam hati dan
pikiran kita.
Kadang-kadang kita seharusnya tahu
diseberang satu bayangan dari keraguan apa yang Allah inginkan. Allah menaruh di dalam hati dan pikiran kita! Kita tidak tahu bagaimana menggambarkannya
daripada mengatakan kita tahu ini benar di dalam hati, Roh Kudus menegaskannya.
Paulus pada satu waktu tahu bahwa dia
harus ke Jerusalem…
Kisah Para Rasul 20:22-23
20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan
Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku
di situ
20:23 selain dari pada yang dinyatakan
Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
Paulus tidak tahu mengapa dia pergi, dia
merasa dorongan untuk melakukannya.
Tidak hanya pergi, tapi dia tahu bahwa dia akan menghadapi beberapa saat
yang sukar ketika berada disana. Dia tahu bahwa akan dipenjarakan, tapi dia
tetap pergi. Berapa banyak dari kita
melakukan hal yang sama? Di dalam
situasi seperti itu, Paulus bertemu beberapa murid yang melarang dia ke
Jerusalem
Kisah para Rasul 21:4,5
21:4 Di situ kami mengunjungi
murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh
murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
21:5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami
berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan
anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami
berlutut dan berdoa.
Mereka berada di dalam Roh kemudian mereka
menasehatinya, tapi Paulus tetap menjalankan misinya ke Jerusalem. Dia tahu keputusannya benar.
Kisah 21:10-12
21:10 Setelah beberapa hari kami tinggal
di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
21:11 Ia datang pada kami, lalu
mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia
berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat
pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke
dalam tangan bangsa-bangsa lain."
21:12 Mendengar itu kami bersama-sama
dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
Setiap tempat Paulus selalu diingatkan
agar tidak menjalankan rencananya tersebut.
Tapi sekali lagi dia tetap tahu bahwa yang dilakukannya adalah benar.
Kisah 21:13-14
21:13 Tetapi Paulus menjawab:
"Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku?
Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem
oleh karena nama Tuhan Yesus."
21:14 Karena ia tidak mau menerima
nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"
Akhirnya ketika mereka melihat bagaimana
Iman Paulus, mereka mendapatkan bahwa itulah kehendak Allah di dalam diri
Paulus. Dan mereka juga mengatakan itu
kehendak Tuhan. Paulus tahu karena itu
adalah benar, dia punya perasaan di dalam hatinya. Hal itu datang dari kepekaan nya akan Roh
Kudus .
Yakinlah
bahwa kita tetap di dalam kepekaan kepada bisikan Roh Kudus. Roh Kudus akan menempatkan perasaah di dalam
hati kita dan kita akan tahu bayangan yang ada diseberang sana dan apa yang
akan kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thank you for your attention.