1. Ketika kata-kata maaf dikeluarkan dari mulut anggota-anggota gereja yang sedang bekerja untuk Tuhan gantinya dengan sukarela menjalankan dan menyelesaikan masalah.
2. Apabila gereja menjadi berkurang dengan anggota-anggota yang datang daripada yang keluar, dengan kata lain mereka kehilangan semangat evangelisasi.
3. Fokus Jemaat adalah membangun gereja yang besar dan berkembang dan bukan kepada Kerajaan Allah dan kebenaranNya.
4. Kepemimpinan mulai untuk mengakomodasi hal-hal yang alamiah lebih daripada hal-hal yang supranatural.
5. Gereja mulai memandang kesuksesan/kegagalan dalam hal duniawi melebihi daripada menggenapi “Perintah Agung”.
6.. Pemimpin di dalam gereja melukai anggota dan lainnya agar terlatih untuk melukai orang juga.
7. Gereja kehilangan perasaan akan kebutuhan jemaat. (neraka tidak lagi panas, dosa tidak lagi dipersalahkan dan salib tidak lagi penting)
8. Alkitab tidak lagi menjadi pusat segala keputusan yang dibuat Jemaat.
9. Gereja sudah menjadi reaktif daripada proaktif.
10. Anggota-anggota Gereja kehilangan pandangan pada generasi muda dan menolak mendanai pelayanan untuk Tuhan karena mereka tidak mengerti “orang-orang muda”.
11. Tujuan gereja adalah memelihara iman dan jalan sesuai kehendak Allah…bukan untuk melempar anggota keluar atau mencerca anggota lainnya…hal ini biasa dilakukan oleh orang-orang yang “The Have”.
12. Gereja tidak lagi memiliki kemauan untuk mengambil langkah iman karena terlalu banyak yang hilang.
13. Gereja tidak menjaga dan mempedulikan anggota-anggota dalam segala kebutuhan mereka diluar sana.
14. Umat Tuhan belajar bagaimana bergantung kepada seseorang untuk melayani kepada setiap orang daripada setiap orang menjalankan peranan mereka di tubuh Kristus itu, lalu mengijinkan tubuh Kristus itu memelihara diri sendiri.
15. Ketika pimpinan dan staf menolak pergi menjalankan tugas tambahan dalam menuntun dan melayani karena pekerjaan yang dijalankan tidak menyenangkan bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thank you for your attention.